-Rusaknya Jalan Menuju Pelabuhan Ratu-
Sejenak mata saya terpanah pada panorama pantai yang begitu indah, birunya air laut yang sangat menyejukkan, suasana romantis dan keindahan alam yang mengagumkan diantara banyaknya puluhan rumah makan yang menyajikan makanan laut ditepi pantai pelabuhan ratu.
Indah … Cantik … Memukau … dan Mempesona …
Itulah kesan saya ketika “akhirnya” tiba dikawasan pelabuhan ratu pada awal maret 2006. Kunjungan saya dalam rangka menghadiri pencanangan kampanye pengentasan Buta Aksara, membawa saya menikmati satu karya agung dari Yang Maha Esa. Walaupun sepanjang jalan menuju sukabumi penuh dengan keluhan (karena jalan yang rusak, jarak tempuh yang jauh dan kemacetan yang menambah “kekesalan” dihati), namun semua itu seakan terlupakan ketika birunya langit menyapa sukma. Luar biasa…. Itulah kata yang dapat mewakili kalbu.
Sembari melepas lelah dengan mengarahkan pandangan saya ke laut lepas tanpa batas … pikiran memaksa saya untuk bertanya : Mengapa anugerah yang luar biasa ini “susah” dinikmati oleh sebagian orang? Memang keindahan alam di Pelabuhan Ratu dapat dikatakan berpotensi untuk dijadikan satu daerah tujuan wisata, namun kondisi jalan dan akses ke sinilah yang menurut hemat saya membuat orang sudah “lelah” untuk berpikir dua kali datang ke Pelabuhan Ratu?
Tidak ada akses jalur cepat seperti tol yang membuat perjalanan ke sini lebih cepat sampai, dengan rusaknya jalan serta kemacetan menuju ke sinilah yang pasti membuat orang membatalkan keinginannya untuk menikmati indahnya Pelabuhan Ratu. Padahal dahulu, kalau tidak salah pernah ada keinginan untuk membuat tol Jagoratu, yang pasti akan membantu pengembangan daerah ini. Mengapa ini tidak diteruskan? Dan mengapa sampai saat ini sepertinya tidak ada keinginan untuk mengembangkan daerah ini sebagai daerah wisata yang ditunjang dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai?
Pada akhirnya keindahan alam suatu tempat harus didukung dengan akses dan fasilitas. Pariwisata tanpa infrastrukur adalah nihil. Dengan perbaikan sarana jalan, bukan hanya kawasan wisata yang mendapatkan manfaatnya, masyarakat sekitarpun dapat menikmati prasarana kendaraan umum yang lebih baik dan lancar. Para pelancong dari luar kota pun, tak perlu bersungut-sungut karena terguncang-guncang di dalam kendaraan, akibat lubang-lubang di jalan.
Kita tidak perlu mencari tempat yang jauh untuk berekreasi di luar negeri, karena di Indonesiapun banyak sekali tempat wisata yang indah yang dapat kita nikmati bersama, dengan tidak mengeluarkan banyak uang dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk sampai disana. Dengan catatan, jalan-jalan dibuat mulus, tentunya.
Jika Pemerinah sukabumi lebih bisa bijak dalam mengembangkan wisata alam dipelabuhan ratu, tidak menutup kemungkinan palabuhan ratu menjadi The Next Bali di kemudian hari. Godluck!
Posted by: susanti | February 26, 2009 at 03:47 PM
Bener Banget...
Pelabuah Ratu adalah Kota yang indah, dengan panorama laut, gunung dan juga sungai membuat kota ini memiliki sumber daya alam yang belum begitu banyak digali. Saya sering sekali weekend ke sana, selain karena saya punya orang tua angkat, saya punya usaha laundry yang lumayan cukup untuk membantu teman-teman. Selain itu saya juga ingin memajukan prestasi olahraga (Khususnya Bola Voli) bagi pelajar-pelajar disana. Ada pasilitas gedung olah raga tapi belum begitu dimanfaatkan dengan baik. Semoga dengan Latar belakang pengalaman saya sebagai Atlit Nasional Bola Voli, Pemerintah disana bisa membantu, dan berkerja sama untuk memfasilitasi kegiatan pembinaan olahraga. Agar dikemudian hari dengan Olahraga mereka memperoleh pekerjaan dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan orang tua mereka. Amin.
Posted by: susanti Martalia | February 26, 2009 at 03:42 PM
makanya sering2 maen k pelabuhanratu,
U will find the amazing fantasi
Posted by: dhika | January 12, 2009 at 09:22 AM
Gw cukup rutin ke Pelabuhan Ratu,,setiap tahun pasti bberapa kali lah kesana,,antara bulan maret - oktober, karena bulan2 itu adalah musim ombak..Ombak..? Kenapa Ombak..? ya, karena Pelabuhan Ratu adalah salah satu tujuan para surfer Jakarta dan Bandung yg punya kualitas ombak yg bagus. Masih ada Carita,Pangandaran dan BatuKaras, tapi Pelabuhan Ratu memiliki lebih banyak spot utk surfing. Jangan Kaget kalo banyak anak Jakarta & Bandung yg surfing, secara tidak ada pantai yg berombak di Jakarta, Bandung malah ga punya pantai. Tapi inilah kenyataan,olahraga ini semakin berkembang di Jakarta & Bandung. Secara geografis,PR lebih indah dibanding Carita,perpaduan antara pantai dan gunung. Banyak pantai2 yg indah dan berombak bagus yg lokasinya agak dirahasiakan oleh para surfer, demi menjaga kelesatrian dan kebersihan pantai tersebut. Karena bisa saja tiba2 dibawah kaki bukit ada sebuah pantai eksotis yg ombaknya juga bagus yg tidak berpenghuni.Dan Pelabuhan Ratu juga menjadi tujuan surfing para surfer bule2 dan jepang. Bisa di cek di www.wannasurf.com. Tapi sayang,sepertinya potensi alam ini tidak di manfaatkan dengan maksimal oleh pemda setempat, padalah potensinya luar biasa. Padalah gara2 surferlah Bali jadi terekspos ke mancanegara dan mendatangkan devisa, gara2 surferlah pulau Nias dan Mentawai yg terpencil menjadi lebih hidup secara ekonomi,dan mulai banyak investasi yg masuk, gara2 surferlah sebuah pantai dibalik hutan lebat di daerah Banyuwangi menjadi ajang kejuaraan surfing dunia,yg sekarang berkembang semakin baik infrastrukturnya, dan masih bnayak lagi. Impiannya sih daru dulu ada akses tol langsung pelabuhan ratu, eh ga disangka,ternyata emang pernah ada rencana kyk gitu ya,,sayang ga direalisasikan, padalah liat aja anyer/Carita, begitu ada akses tol langsung, perkembangannnya pariwsatanya begitu pesat. Gw yakin kalo di kelola dengan baik dan profesional, kawasan pelabuhan ratu dan sekitarnya ga kalah kok kyk pantai2 di luar negri,,kayak surfer paradise di australia atau minimal kyk kuta-bali deh,,bagus,bersih,terawat,indah,banyak wisatawan,, ,,5th,10th,15th,20th,25th,,apa 100th lagi,,Ah,,seandainya,,,
Posted by: Pats | September 25, 2008 at 03:04 PM
tempat main masa kecil saya yang tak pernah terlupakan, meskipun saya sekarang sudah jauh dari pelabuhan ratu. di sekitar rumah saya di bali banyak pantai (selatan, barat, dan timur), tetapi pelabuhan ratu tetap ada di hati saya.
iwan utama
Posted by: iwan utama | September 14, 2008 at 09:20 AM
saya baru dua hari nih menginap di pelabuhan ratu, kebetulan sya lagi tugas di pelabuhan ratu selama 2 minggu, saya sangat menikmati indahnya daerah ini, sungguh menakjubkan, indonesia memang sangat banyak mempunyai tempat yang indah; kalau daerah telah terpublikasi, janga heran akan menjadi daerah tujuan wisata dari seluruh dunia; bayangkan jarang ada suatu daerah yang merupakan kombinasi ada laut dengan perbatasan jalan dan gunung yang diselingi dengan sawah. kepada teman-teman ada yang tau atau mau tulis artikel tentang pelabuhan ratu, saya akan senang hati kalau artikel tersebut dapat dikirim ke saya untuk dipublikasi di web ku, yaitu www.zaenal-aripin.com; www.inkubator-bisnis.com , www.trav4.com ; www.infoanyar.com ; www.detiek.com ; salam kenal dan untuk yang mencintai keindahan.
Posted by: zaenal arifin | June 18, 2008 at 07:34 AM
pelabuhan ratu sekarang udah jadi ibu kota kab sukabumi..syukur lah lebih maju. kapan yah jalan tol jakarta bogor pelabuhan ratu terlaksana,kan pelabuhan ratu pasti tambah hebat,..
Posted by: karmi sukiran | September 29, 2007 at 02:15 AM
saya sebagai roang pelabuhan ratu yg kuliah di bandung pengen sekali pelabuhan ratu menjadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia,dengan keindahan alamnya... pak bupati coba bikin tuh jagoratu kan keren BO....
Posted by: karmi sukiran | February 06, 2007 at 12:29 PM
Saya sebagai orang Pelabuhan ratu asli merasa sedih juga dengan keadaan jalan menuju Pelabuhan Ratu sekarang ini dan keadaan cagar alam (hutan kota) yang ada di daerah pesisirnya yang sudah berubah menjadi warung2 yang tidak tertata (sudah di'cap' warung remang2). Mbak Anggi, kapan ke Pelabuhan ratu lagi?
Posted by: Agus Rusdiana | December 26, 2006 at 09:50 AM
VIVA LA PELABUHAN RATU !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!....Awin ! Wait for me ! setuju bgt mbak Angie ! Plabuan ratu kota plg indah !!! Saya pgn bgt ksn menemui pacar saya yg paling cantik yang namana awin !!!!! Coz qta patjaran tanpa pernah ktmu !!!! Tp gw jwnji bakal kesana !!!! ViVa La PeLaBuHaN RaTu
Posted by: Ryan Q | August 20, 2006 at 03:59 PM
Pelabuhan ratu ! Aduh..saya ingin bgt kesana. menemui pacar saya ! coz pacar saya ada disana N saya ada dijakarta ! saya pgn menatap sunset berdua ma dia......Oh pelebuhan ratu kota yang membuat aku jatuh cinta dengan seorang gadis !!! Wait 4 me AWIIIIIIINNNNNNNN !!!!!!.
Posted by: ryan | August 20, 2006 at 03:53 PM
Anda benar, saya juga sering wisata ke pelabuhan ratu, dan menurut saya Pelabuhan ratu tidak akan pernah bisa berkembang jika belum ada JAGORATU, hanya itulah satu-satunya jalan yang bisa membawa kota sukabumi lebih berkembang dan bahkan akan maju seribu langkah.
Posted by: Harry Achmadi | June 05, 2006 at 02:51 AM
Mba emang kasihan obyek wisata di Indonesia tidak terurus dengan baik apalagi bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.
Posted by: pusparama | May 24, 2006 at 05:02 PM
Hah, Puteri Indonesia Tidak Larang Pornografi?!
Sumber : http://www.detikhot.com/index.php/tainment.read/tahun/2006/bulan/04/tgl/22/time/150653/idnews/580382/idkanal/230
Jakarta, Para wartawan dibuat bingung Nadine Chandrawinata. Ditemui di karnaval budaya Tolak RUU APP di Bundaran HI, Sabtu (22/4/2006) siang, Puteri Indonesia 2005 ini berkata, "Kita tidak melarang adanya pornografi dan pornoaksi karena kita tahu pornoaksi akan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan, yaitu adanya kejahatan seksual." Lho, gimana sih?
Kebingungan para wartawan langsung terjawab setelah Nadine melanjutkan kata-katanya.
Lanjut Nadine, pornografi dan pornoaksi dapat merusak generasi muda. Dan untuk mencegah hal tersebut terjadi, harus ditanamkan akal budi pekerti, nilai-nilai moral, sosial, agama dan kesopanan. "Lebih ke arah pribadi," tuturnya.
Ooo...rupanya Puteri Indonesia yang bakal dikirim ke ajang Miss Universe 2006 pertengahan tahun nanti ini keseleo bicara.
Ada satu lagi yang membingungkan. Dan kali ini, tidak jelas apakah Nadine kembali keseleo bicara, atau pemikirannya masih belum bulat. Nadine menyatakan, hal-hal yang berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi tidak perlu diatur dalam Undang-undang. "Larangan - larangan tersebut bukan di dalam Undang-undang, tapi harus ditanamkan dalam akal budi pekerti."
Tapi di ujung pembicaraan, Nadine berkata, "Kita tidak melarang adanya RUU tersebut, tapi kita meminta kepastian. Direvisi."
Jadi?
Ini puteri Indonesia apa Oneng...!!!
Posted by: Sayang Ibu Pertiwi... | April 23, 2006 at 09:06 AM
Hi, mbak Angie
Saya mau tanya gimana pendapat mbak Angie mengenai aktifnya beberapa gunung berapi di Indonesia sekarang ini ? G. Merapi, Semeru, Anak Krakatau, Lokon (Sulut) dan Papandayan (Garut). Apakah ini tanda2 kiamat sudah dekat ?
Itu aja yach. Tengs yach.
Aan P. Kindangen
Posted by: aan p. kindangen | April 21, 2006 at 05:41 PM
Ini adalah tantangan bagi Pemda Kabupaten Sukabumi dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika pelabuhan ratu berpotensi untuk menggali potensi PAD mengapa pemda setempat tidak memikirkan untuk memberdayakan keindahan alam pelabuhan ratu dengan membangun infra struktur dan mengundang investor yang berminat. Bila memang fisiebel tentu pada gilirannya akan meningkatkan PAD serta dapat menolong meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitarnya.
Posted by: munap said | April 20, 2006 at 02:40 PM
Yeap, i agree wif dat. indo has so many resource but sometimes govt dunno how to develop it.
Posted by: julie_cute | April 20, 2006 at 12:12 AM
Halo nona Angie,
Maaf, tapi itu bukannya jadi tugas DPR? memfasilitasi, juga "memaksa" pemerintah supaya membuat kebijakan yang pro masyarakat?
Kebetulan sewaktu mahasiswa dulu saya sering masuk-keluar hutan, dan sering melewati desa2 yang terpencil secara geografis, dengan kondisi jalan2 yang lebih buruk dari jalan kelas tiga. Terlebih lagi jalan2 tersebut kadang menghilang, berganti dengan jalan berbatu dan tanah. Sering saya melihat lansia yang masih harus bekerja menyambung hidup, berjalan dari rumahnya ke pasar terdekat berjarak tempuh sampai setengah hari berjalan kaki, untuk berjualan hasil hutan disana. Disaat itu saya selalu berpikir, kalau seandainya jalan penghubung antar desa itu jalan utama, mungkin akan ada mobil yang lewat, dan mungkin beban si nenek atau si kakek tidak perlu terlalu berat. Dengan lancarnya transportasi ini mungkin ekonomi di desa2 ini akan meningkat. Dan pertanyaan terakhir selalu, "siapa yang bertanggung jawab?"
"Memperbaiki" jalan yang menjadi urat nadi fisik pergerakkan perekonomian masyarakat seharusnya merupakan tugas pemerintah bukan?memang secara anggaran di Pemda, pemprov atau pempus, masing-masing sudah ada tapi terus terang saja keadaan dilapangan jauh dari catatan yang ada.
Memang sesekali jalan2 itu diperbaiki tapi tidak semuanya dan tidak berkala. Perbaikan kondisi jalan di desa2 tersebut biasanya hanya 5 tahun sekali, dan itupun berhubungan erat dengan kemenangan partai politik tertentu didaerah tersebut. Atau kalau untuk daerah yang "beruntung", ada pejabat yang datang ke "meninjau" ke daerah tersebut.
Jadi saya sependapat dengan concern nona Angie mengenai hal ini. Jadi tinggal diperhatikan dan disampaikan ke pemerintah ya? Ini terutama buat rakyat yang dianggap tersisihkan. Ini juga memang sudah jadi tugas anda sebagai wakil rakyat kan?.... :)
Wasalam
Posted by: ravwana | April 19, 2006 at 11:32 PM